Peluang ekonomi budidaya udang Windu petani tambak kawasan pesisir utara Brebes

Authors

  • Ninik Umi Hartanti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pancasakti Tegal
  • Suyono Suyono Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pancasakti Tegal
  • Alinda Cahyani Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pancasakti Tegal
  • Karina Farkha Dina Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pancasakti Tegal

DOI:

https://doi.org/10.53088/jerps.v4i3.1283

Keywords:

Economic opportunities, Shrimp farming Problems, Tiger Prawn Cultivation, Marketing, Land availability

Abstract

This research aims to identify problems and opportunities for economic development in tiger prawn cultivation, which is an important part of implementing pilot program activities to accelerate the dissemination of cultivation technology innovation in the Brebes Regency and its surroundings. The method used in this research is Participatory Rural Appraisal (PRA) with techniques for collecting information and recognizing community needs through questionnaires. The research results showed that 91.7% of respondents in 3 Brebes sub-districts had shrimp cultivator groups. The activity of the shrimp cultivator group in this study was 83.3%, indicating that the cultivator group was running. In terms of the area of pond land for cultivators, more than 66.7% of pond cultivators have land with an area of more than 50 Ha. Regarding the infrastructure factor around the pond, respondents answered that 58.3% of respondents answered that infrastructure allows for the success of tiger prawn cultivation. Regarding the ease of marketing factor, 83.3% of respondents answered that marketing was easy.  Meanwhile, in the profit survey, 25% of respondents answered that they had made profits of more than 20 million, while 41.7% of respondents answered that they had made profits of 1 to 5 million. Based on the research results, it is very possible to develop tiger prawn cultivation in the Brebes area.

References

Afandi, A., Laily, N., Wahyudi, N., Umam, M.H., Kambau, R.A., Rahman, S.A., Sudirman, M., Jamilah, Kadir, N.A., Junaid, S., Nur, S., Parmitasari, R.D.A, Nurdiyanah, Wahid, M., & Wahyudi J. (2022). Metodologi Pengabdian Masyarakat. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI

Amri, I. K. (2003). Budi Daya Udang Windu Secara Intensif. Semarang: AgroMedia.

Asaad, A. I. J., Asaf, R., Athirah, A., & Ratnawati, E. (2019). Analisis resiko produksi dan pendapatan pada usaha budi daya tambak udang windu di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 14(2), 125–134.

Bone, A. H. (2018). Analisis Distribusi Pemasaran Udang Windu (Penaeus monodon) di Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan. Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai, 8(2), 83–89.

Daris, L., Massiseng, A. N. A., Ali, U., & others. (2022). Pengaruh Kinerja Penyuluh Perikanan Terhadap Pengembangan Usaha Budidaya Udang Windu (Penaeus Monodon) Pada Pelaku Utama Di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Perikanan Unram, 12(2), 194–204.

Farkan, M., Djokosetiyanto, D., Widjaja, R. S., & others. (2017). Kesesuaian Lahan Tambak Budidaya Udang Dengan Faktor Pembatas Kualitas Air, Tanah Dan Infrastruktur Di Teluk Banten Indonesia. Jurnal Segara, 13(1).

Hidayat, A.S. (2017). Problem analysis and development strategy of shrimp culture in Tanah Laut Regency, South Kalimantan Province, Indonesia. AACL Bioflux, 10(4), 850-860.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2020). Rencana Strategis Kementerian Kelautan Dan Perikanan Tahun 2020-2024. Modal Sosial Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Di Provinsi Riau. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Mahasri, G., & Kusdarwati, R. (2012). IbM Pada Petambak Udang Windu Tradisional Di Desa Sumberejo-Tuban, Yang Mengalami Gagal Panen Rerkepanjangan Karena Serangan Penyakit. Laporan Penelitian. Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Airlangga.

Munaeni, W., Gustilatov, M., Abdurachman, M. H., Khobir, M. L., Kurniaji, A., Mukti, R. C., ... & Vinasyiam, A. (2023). Budidaya Udang Windu. Makassar: Tohar Media.

Nugroho, E. (2010). Menjadikan Perikanan Budidaya Sebagai Inkubator Bisnis Mandiri: Pelajaran Berharga dari Taiwan. Media Akuakultur, 5(1), 62–66.

Nurjanah, N. (2009). Analisis Prospek Budidaya Tambak di Kabupaten Brebes. Doctoral Dissertation. Semarang: Universitas Diponegoro.

Purwanto, P., Amalia, A. R., Anggoro, A. D., Muchtar, M., Sarjito, S., & Wijayanto, D. (2024). Analisis Kelayakan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Berkelanjutan pada Tambak Plastik di Kabupaten Tegal. Pena Akuatika: Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 23(2), 104–118.

Putra, A., Finasthi, D., Putri, S. Y. A., & Aini, S. (2022). Komoditas Akuakultur Ekonomis Penting di Indonesia. Warta Iktiologi, 6(3), 23–28.

Riandi, R., Batubara, M. M., & Iskandar, S. (2018). Analisis Efisiensi Pemasaran Udang Windu (Penaeus monodon) Di Desa Sungai Lumpur Kecamatan Cengal Kabupaten Ogan Komering Ilir. Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 6(2), 81–87.

Ridwan, I., Dollo, A., & Andriyani, A. (2019). Implementasi Pendekatan Participatory Rural Appraisal pada Program Pelatihan. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 88–94.

Downloads

Published

2024-12-31

How to Cite

Hartanti, N. U., Suyono, S., Cahyani, A., & Dina, K. F. (2024). Peluang ekonomi budidaya udang Windu petani tambak kawasan pesisir utara Brebes. Journal of Economics Research and Policy Studies, 4(3), 535–546. https://doi.org/10.53088/jerps.v4i3.1283