Intervensi konseling eklektik pada masalah hubungan interpersonal dan regulasi emosi mahasiswa pasca putus

Authors

  • Angeliana Dea Lestari Universitas Sahid Surakarta
  • Anniez Rachmawati Musslifah Universitas Sahid Surakarta

Abstract

Hubungan romantis yang berakhir dapat menimbulkan distres emosional yang signifikan, terutama pada individu dengan pola kelekatan tidak aman dan keterampilan regulasi emosi yang belum optimal. Penelitian ini mengeksplorasi efektivitas intervensi konseling eklektik yang mengombinasikan pendekatan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dan humanistik dalam menangani kasus mahasiswa perempuan berusia 20 tahun yang mengalami distres emosional pasca putus hubungan romantis jarak jauh. Klien menunjukkan pola perilaku manipulatif, self-blame berlebihan, dan gejala fisik berupa penurunan berat badan 5 kg tanpa diet. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik analisis studi kasus tunggal. Intervensi dilakukan melalui sesi konseling peer-to-peer via media chat dengan menerapkan teknik cognitive restructuring, normalisasi, behavioral analysis, dan psychoeducation. Hasil menunjukkan peningkatan insight klien tentang dinamika hubungannya, berkurangnya self-blame, dan munculnya motivasi untuk recovery. Klien menunjukkan perspective shift dari external locus of control menuju internal locus of control yang lebih sehat. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang aplikasi konseling eklektik dalam setting informal dan efektivitas peer counseling dalam menangani distres emosional akut.

 

Kata kunci: konseling eklektik, regulasi emosi, hubungan interpersonal, distres emosional

Downloads

Published

2025-11-02

How to Cite

Dea Lestari, A., & Rachmawati Musslifah, A. (2025). Intervensi konseling eklektik pada masalah hubungan interpersonal dan regulasi emosi mahasiswa pasca putus. Fukuri: Journal of Psychology, 1(2), 104–113. Retrieved from https://journal.nurscienceinstitute.id/index.php/fukuri/article/view/2023